Kebenaran Akan Membebaskanmu. Tahu kebenaran!

Truth will set free

Ketahuilah Kebenaran!

Pernyataan “kebenaran akan membebaskanmu” adalah ungkapan terkenal yang dikaitkan dengan Yesus Kristus, terdapat dalam Injil Yohanes pasal 8 ayat 32 (AVB). Dalam artikel ini, kita akan mencoba memahami makna dari pernyataan kuat yang dibuat oleh Yesus Kristus dan dampaknya bagi mereka yang menerimanya.

Konteksnya

Untuk memahami konteks dan makna pernyataan ini, penting untuk memperhatikan ayat-ayat di sekitarnya dan percakapan yang lebih luas yang sedang dilakukan Yesus dengan sekelompok orang Yahudi.

Dalam Yohanes 8: 31-32, Yesus berkata, “Kalau kamu mengikut ajaran-Ku, kamu murid-Ku yang sejati. Maka kamu akan mengenal kebenaran dan kebenaran akan membebaskanmu.” (AVB). Orang-orang Yahudi menanggapi dengan menyatakan bahwa mereka adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi budak, yang berarti mereka sudah merdeka.

Kebebasan dari Apa?

Yesus kemudian menjelaskan bahwa Dia sedang berbicara tentang kebebasan yang berbeda, yang melampaui ikatan fisik. Dia berkata, “Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, sesiapa yang melakukan dosa menjadi hamba kepada dosa.” (Yohanes 8:34 AVB). Yesus menyoroti perbudakan spiritual yang dibawa oleh dosa dan kebutuhan untuk dibebaskan darinya.

Pergumulan Manusia

Ada perasaan terikat dan tersesat dalam diri manusia dan Alkitab mengajarkan bahwa keterhilangan ini berakar pada fakta bahwa kita hidup di dunia yang telah jatuh dan penuh dosa. Kita semua terinfeksi oleh natur dosa: “Kerana semua manusia telah berdosa dan tidak dapat mencapai kemuliaan Allah.” (Roma 3:23). Dan terlepas dari upaya terbaik kita, kita tidak dapat membebaskan diri kita dari beban rasa bersalah yang memisahkan kita dari Pencipta kita.

Banyaknya Perbudakan yang Dibawa Dosa

Perbudakan dosa membawa serta banyak perbudakan lainnya. Perbudakan tradisi, budaya, kebiasaan. Perasaan bersalah karena tidak sempurna dan gagal. Takut kematian, kehidupan setelah kematian, masa depan dan ketidakpastian. Kehampaan dan kesepian – perasaan kehilangan sesuatu dalam hidup, dan dari upaya sia-sia yang berlanjut hingga akhir hidup untuk mencoba mengisi kekosongan ini. Dahaga yang tak terpuaskan akan kemakmuran dan perasaan sejahtera dan kebaikan. Upaya yang sia-sia untuk mendapatkan kedamaian, kedekatan dengan Tuhan Sang Pencipta.

Apakah Kebenaran Itu?

Klaim Unik Yesus sebagai “Jalan, Kebenaran dan Hidup”

Tidak ada orang lain yang membuat klaim berwibawa seperti yang Yesus lakukan ketika Dia dengan tegas menyatakan “Akulah jalan, kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:6). Banyak yang mencoba menunjukkan jalan, beberapa mencoba menggali kebenaran, dan banyak yang mencoba mencari tahu tentang ‘kehidupan’ dan misterinya. Tetapi tidak ada yang berkata ‘Akulah jalan dan KEBENARAN dan hidup’, kecuali Yesus.

Jalan Menuju Tuhan Melalui Iman kepada Kristus

Allah mengutus Putra-Nya untuk menyelesaikan dilema yang disebabkan oleh dosa kita. “Allah begitu mengasihi dunia sehingga menganugerahkan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan mendapat hidup kekal.” (Yohanes 3:16).

Yesus Kristus membuat jalan kepada Tuhan bagi kita melalui kematian-Nya di kayu salib. Dia membeli keselamatan kita dengan pen derrahan darah-Nya. Kematian dan kebangkitan-Nya membuat perjanjian yang baru dan kekal antara Tuhan dan manusia. Jalan menuju Tuhan adalah melalui iman pribadi kepada Yesus Kristus.

Pilihan untuk Menerima atau Menolak Yesus

Yesus berkata, “… Itulah maka Kukatakan kepadamu, kamu akan mati dalam dosamu. Memanglah kamu akan mati dalam dosamu jika kamu tidak percaya bahawa Akulah Dia yang Kukatakan.” – Yohanes 8:24. Mereka yang tidak percaya pada kebenaran yang dinyatakan oleh Yesus akan mati dalam dosa-dosa mereka dan akan binasa untuk selamanya. Pernyataan Yesus menuntut sebuah respons. Seseorang dapat memilih untuk menolak atau menerima Dia, tetapi klaim-Nya tidak dapat dihindari atau diabaikan.

Kebenaran Akan Membebaskanmu

Jadi, kebenaran yang Yesus maksudkan adalah kebenaran ajaran-Nya dan pesan keselamatan. Ini mencakup kebenaran tentang kasih Allah, kasih karunia, dan pengampunan, serta kebenaran tentang kebutuhan manusia untuk ditebus dan didamaikan dengan Allah. Ini menunjukkan bahwa mengenal Yesus, yang adalah kebenaran, dan percaya pada perkataan-Nya, membawa kepada kebebasan.

Hari ini, kamu bisa datang kepada-Nyadengan menyerahkan hidup dan hatimu kepada Kristus. Alkitab berkata: “Namun demikian, Dia memberikan hak menjadi anak Allah kepada mereka yang menerima-Nya dan percaya dalam nama-Nya.” (Yohanes 1:12). YESUS adalah KEBENARAN. Percayalah kepada Dia dan Dia sungguh akan membebaskanmu!